kaltim.press, Samarinda – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Hasanuddin Mas’ud mangatakan, untuk anggaran infrastruktur dan operasional pendidikan hingga saat ini belum cukup. Yang perlu dilakukan kedepannya, menurut Hasanuddin yaitu alokasi anggaran infrastuktur harus lebih besar daripada operasional.
“Saat ini kita sedang konsen disitu. Sebab anggaran infrastruktur pendidikan di Kaltim masih kurang. Hal itu menjadi tantangan buat kita, semoga saja bisa,” ujarnya
Ditambahkannya, sampai sekarang ini jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) masih kurang dari pada Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk itu, Ia menambahkan, setiap tahun jangan kaget dengan sistem pendidikan di Kaltim yang masih berkutat hanya pada persoalan penerimaan peserta didik baru yang selalu menjadi problem.
Ditanya terkait sistem pengelolaan anggaran pendidikan di Kaltim, Ia pastikan sejauh ini masih pada koridor perundang-undangan dan aman saja.
“Ya sesuai kewajiban seperti yang ada dalam undang undang itu 20 persen. Kalau 20 persen berarti dari Rp17,2 triliun itu sekitar Rp3,4 triliun, lumayan besar,” kata Hasanuddin Mas’ud usai mengikuti diskusi dengan Mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Mulawarman baru-baru ini.
Karena itu, angka tersebut masih perlu dialokasikan paling tidak ke beberapa pos pendidikan. Supaya anggaran infrastuktur bisa mendapat alokasi sekitar Rp900 miliar.
“Oleh sebab itu bukan hanya untuk penganggaran infrastruktur saja, namun beberapa juga buat operasional. Ya sekitar Rp900 miliar itu untuk pembangunan infrastruktur,” jelasnya. (Har/Adv/DPRD Kaltim)