Samarinda – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Agiel Suwarno menuturkan, kondisi gedung SMK Negeri 1 yang terletak di Bukit Makmur, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sungguh memprihatinkan sejak beberapa tahun yang lalu.
Pasalnya, pihaknya menemukan dinding ruang kelas maupun plafon di SMKN 1 Kaliorang sudah mulai lapuk dan retak. Bisa dikatakan, tak layak dilakukan proses belajar mengajar disana.
“Kondisi bangunan yang rusak parah ini dikhawatirkan dapat membahayakan para siswa dan guru di kelas. Terutama, saat musim penghujan yang nantinya akan berdampak pada bangunan,” kata Agiel, Minggu (05/03/2023).
Agiel menilai, jika SMK Negeri yang dibawahi dan dibina oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim seharusnya memiliki fasilitas seimbang yang memadai. Mengingat komitmen 20 persen anggaran APBN maupun APBD untuk pendidikan. Namun, kenyataan dilapangan, ungkap Agiel, justru tak layak disebut sebagai sekolah negeri.
“Sudah namanya SMK Negeri semestinya fasilitasnya harus seimbang. Karena kita punya konsep pendidikan yang sama. Tapi ternyata kita temukan ruangan tidak ada meja, kursi, plafon ruangan hampir bisa dipastikan usang dan rontok. Pokoknya rusak parah,” sesalnya.
Menurut penuturan Agiel, hanya ada 10 ruang kelas yang dianggap cukup layak dari 15 ruang kelas yang tersedia. Tentu, ruang kelas ini sangat kurang untuk seluruh murid di SMKN 1 Kaliorang.
“Ini masih kurang, bahkan ruang belajar masih sangat kurang. Harusnya ada 15 ruang kelas, tapi yang tersedia dan layak hanya 10 ruang kelas saja,” sebutnya.
Tidak hanya ruang kelas yang dirasa tak layak untuk proses melajar mengajar, Politikus PDI Perjuangan Daerah Pemilihan (Dapil) Kutim, Bontang dan Berau ini pun membeberkan, kondisi bangunan yang lain seperti fasilitas toilet pun tak memadai bahkan sangat memprihatinkan. Padahal seharusnya dilakukan berbagai perbaikan-perbaikan.
“Fasilitas seperti kamar mandi dan wc itu memprihatinkan semua. Harusnya masuk kedalam prioritas perbaikan. Termasuk plafon itu kan sudah waktunya diganti semua. Dinding banyak yang retak,” jelasnya.
Agiel pun menduga adanya unsur disengaja, atau pembiaran terhadap kondisi bangunan di SMKN 1 Kaliorang.
“Kalau misal terjadi bertahun-tahun kan ada unsur pembiaran. Sebab dari laporan yang ada itu, bangunan ini sudah cukup lama dibiarkan seperti itu, dari tahun 2019. Sangat memprihatinkan,” pungkasnya. (Har/Adv/DPRD Kaltim)