Tenggarong – Kebanyakan dari warga yang berada di Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berprofesi sebagai petani padi. Hal ini tentunya terbilang memiliki potensi besar untuk menjaga ketahanan pangan warga dan masyarakat yang ada di Kukar.
Guna menjaga ketahanan pangan dan mensejahtetakan para petani, Pemerintah Desa (PemDes) Loh Sumber dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Purnama bekerjasama dalam mengembangkan hasil produksi padi menjadi beras.
Kepala BUMDes Purnama, Sudarmadji mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan PemDes Loh Sumber guna mengolah gabah dari petani untuk dijadikan beras.
Bahkan diketahui saat ini BUMDes Purnama telah memiliki pabrik pengolahan berkapasitas 1 ton per jam. Beras hasil produksi diberi label dengan nama Cap Tugu dan dijual dengan harga Rp 10 ribu per kilogram.
Sudarmadji menyebutkan, saat ini pabriknya telah didukung oleh 2 orang karyawan dan telah berhasil memproduksi beras dengan kualitas yang baik dan dapat bersaing dipasaran.
“Ini kan baru tahap uji coba, nanti kalo sudah diresmikan akan kami tambah jumlah karyawannya, dan tentunya produksi kami akan kami tingkatkan” ucap Sudarmadji saat dikonfirmasi, Senin (3/4/2023).
“Untuk memperkuat armada mesin pemanen kedepan akan kami tambah lagi 3 unit, sehingga jumlahnya menjadi 7 unit” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Loh Sumber, Sukirno juga mengaku optimis jika beras Cap Tugu hasil desanya itu dapat bersaing dengan produk-produk impor lainnya.
Oleh karena itu, ia tak ingin ada produk beras lain masuk ke desa. Hal itu untuk meningkatkan perekonomian para petani di Desa Loh Sumber.
“Itulah yang menjadi pertimbangan kami selain tentunya kesesuaian program dengan pemerintah daerah, kami tidak ingin ada beras dari luar masuk disini, target kami bisa memenuhi kebutuhan beras kecamatan Loa Kulu, bahkan masyarakat Kukar” ungkapnya.
Dengan adanya pabrik itu, diharapkan mampu mengatasi semua permasalahan yang dialami oleh para petani.
“Sebab, sejauh ini BUMDes membeli harga gabah dari petani diatas harga rata- rata,” pungkasnya. (Adv Desa/Kecamatan/Diskominfo Kukar)