Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim membidangi Kesejahteraan Rakyat, Puji Setyowati menyampaikan jika perlunya dilakukan pencegahan penyebaran HIV/AIDS dengan membuay screeninh pada pintu-pintu masuk di wilayah. Karena ini tidak hanya ditularkan melalui hubungan seksual saja melainkan adanya kasus seperti penggunaan narkoba, dan bergonta-ganti jarum suntik.
“Kita harus membuat screening yang dilakukan di pintu-pintu masuk wilayah karena HIV/AIDS. Ini diperketat kembali hingga tidak ada kasus lagi yang masuk dan berkembang bebas,” kata Puji, Kamis (27/10/2022).
Puji juga mengkhawatirkan jika penderita HIV/AIDS adalah seorang ibu hamil yang bisa saja menularkan kepada anaknya. Maka perlu juga ada penanganan khusus bagi ibu hamil.
“Harus betul-betul ekstra. Harus strerilisasi dengan alat-alatnya dan sebagainya. Karena darah yang keluar nanti dikhawatirkan akan berdampak yang lebih luas dan tidak baik,” tegas Puji.
Puji mengatakan untuk segera menyampaikan hal ini kepada Ketua Komisi IV untuk melakukan hearing bersama instansi terkait guna menjaring bagaimana semua wilayah di Kaltim dalam penanganan HIV/AIDS mulai dari teknis dan nonteknis.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin menegaskan jika pihaknya terus melalukan upaya dalam pencegahannya dengan tiga zero yang meliputi, zero infeksi baru, zero kematian AIDS, serta zero stigma dan diskriminasi menuju Indonesia bebas AIDS Tahun 2030.
Zero infeksi adalah terus dilakukannya pemeriksaan atau New HIVInfection. Sederhananya 95 persen terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dapat mengetahui status HIV nya.
Zero kematian atau zero related death adalah penderita HIV dapat terus dilakukan pengobatan hingga sembuh untuk mencegah terjadinya kematian. Jadi 95 persen ODHA yang tahu status mendapatkan ARV (Antiretroviral).
Zero stigma dan diskriminasi atau zero discrimination adalah terus dilakukannya pengukuran virus HIV pada tubuh. 95 persen ODHA on ART (Antiretroviral therapy) untuk mencapai supresi viral load (VL).
Jaya Mualimin menambahkan, untuk melakukan tiga zero ini pihaknya juga bekerjasama dengan organisasi lainnya seperti Nahdlatul Ulama (NU). (Adv)