Ilustrasi KTP Digital (Foto : Istimewa)
Kutai Kartanegara – Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kukar Muhammad Iryanto mengatakan, saat ini tengah melakukan tahap uji coba penerapan Kartu Tanda Penduduk (KTP) digital atau digital ID di internal pegawainya. Uji coba ini dilangsungkan sejak bulan Juli 2022 lalu.
“Uji coba di internal dulu, setelah tercapai 100 persen maka akan diimplementasikan ke seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Kukar,” kata Iryanto, Senin (10/10/2022).
Iryanto menjelaskan, nantinya, bagi ASN akan ada data kepegawaian yang tercatat di BKN. Selanjutnya data vaksinasi yang sudah dijalani oleh si pemegang KTP digital. Kemudian tertera NPWP, kemudian dikembangkan lagi untuk kartu pemilih digital. Sehingga pemegang KTP digital mengetahui masuk ke TPS mana.
Diakuinya, memang dalam penerapan ID digital ini prosesnya terbilang rumit, sehingga memerlukan bantuan dari pihak operator yang ada Disdukcapil. Kendati begitu, pihaknya akan mencari pola untuk mempermudahnya hingga ID digital ini akan terus dikembangkan secara bertahap ke masyarakat.
“Awalnya akan kita akan menyasar ke Perguruan Tinggi dan sekolah yang wajib KTP dan sesudahnya baru ke masyarakat umum. Bahwa proses untuk masyarakat juga akan dilakukan bertahap, diupayakan dapat terlaksana pada awal tahun depan,” bebernya.
Melalui novasi digital ID ini, lanjut Iryanto, semua dokumen yang berhubungan dengan kependudukan berada di genggaman. Karena tidak hanya KTP saja didalamnya, tapi juga tersimpan data kartu keluarga beserta foto anggota keluarga. Hal ini tentunya memberikan kemudahan bagi masyarakat, karena dalam satu akun akan terintegerasi dokumen lainnya.
Iryanto juga menyebut, dengan ID digital, akan memudahkan dalam pembaharuan data. Pemilik KTP digital bisa dengan mudah mengganti dan memperbaharui status kependudukannya. Ketika melakukan permohonan ke Disdukcapil Kukar, langsung terganti secara otomatis tanpa cetak ulang KTP.
Meskipun demikian, penerapan ID digital di Kukar memiliki tantangan tersendiri terkait wilayah blank spot. Mengingat, KTP digital sangat mengandalkan ketersediaan jaringan internet. Namun diyakininya, permasalahan tersebut bisa teratasi lewat program Broadband 6.0 dari Perseroda Tunggang Parangan Kukar yang telah diluncurkan pada bulan Agustus lalu.
“Terknologi ini dinilai mampu mengatasi kebutuhan jaringan internet di daerah terpencil karena menggunakan sistem satelit tanpa tower. Jadi ini luar biasa dan berharap tahun depan bisa terlaksana sesuai target Kukar merdeka digital,” tandasnya. (Adv)