Kutai Kartanegara – Kekayaan Nusantara dengan semboyannya Bhineka Tunggal Ika tak boleh sedikit pun ada yang ingin mengubahnya. Sehingga, tidak ada tawar menawar mengenai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun, saat mengadakan kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang). Dengan menghadirkan peserta Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) se-kecamatan Sanga Sanga, serta narasumber IPTU Suranto, Kanit Binmas Polsek Sanga Sanga, kegiatan ini berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kelurahan Jawa, Jumat (16/12/2022).
Dikatakan Samsun, dunia pun banyak yang mengakui kehebatan Indonesia, yang mampu menghimpun keanekaragaman dan banyaknya perbedaan suku bangsa, ras, dan agama menjadi satu kesatuan yang solid.
Melalui kegiatan Sosbang yang merupakan kegiatan rutin ini, lanjut Samsun, guna meningkatkan kinerja anggota dewan, sebagai upaya turun langsung ke masyarakat, melihat secara langsung keresahan, permasalahan dan kebutuhan masyarakat yang diwakilinya.
“Target kami untuk Sosbang ini adalah memberikan pemahaman, bagaimana menjaga NKRI tetap utuh dan solid, karena tantangan ke depan luar biasa. Perlu penjaga ketertiban dan keamanan, jatuhlah pilihan kepada Linmas, karena mereka inilah ujung tombak keamanan di daerah,” urainya.
Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini menyebut, Linmas memiliki jiwa sosial yang tinggi, dibandingkan dengan masyarakat yang lain. Karena itu, kesejahteraannya harus ditingkatkan.
“Kita kawal anggaran untuk kesejahteraan Linmas, tugasnya tak hanya saat pemilu saja, faktanya kawan-kawan linmas, bekerja saat kapanpun dalam hal pengamanan, dari tingkat RT sampai ke kecamatan,” bebernya.
Lebih lanjut, Samsun menjelaskan, Indonesia memiliki beragam suku, jika tidak dikelola dengan benar, bisa terpecah belah. Untungnya para tokoh bangsa memikirkan hal ini jauh ke depan dengan merumuskan 4 pilar kebangsaan, Yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Keberagamanan itu kita pelihara, bahkan saling melengkapi,” ucap Bendahara PDI-P Kaltim ini.
Sementara itu, narasumber IPTU Suranto menerangkan mengenai bagaimana 4 pilar kebangsaan ini diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Ia juga menyampaikan tentang dampak buruk peredaran narkoba yang bisa membahayakan generasi muda.
“Jaga lingkungan kita dari narkoba. Ini memerlukan keterlibatan aktif seluruh komponen di masyarakat,” kata Perwira dengan dua Balok di pundaknya.
Ia juga menyinggung, efek sosial media bagi generasi muda, agar bisa bijak dalam penggunaannya. Terutama dari berita dan informasi hoax. Sehingga, sebelum dibagikan harus diverifikasi kebenarannya.
Untuk itu, lanjutnya, 4 pilar kebangsaan ini harus benar-benar dipahami dan diimplementasikan, karena rasa nasionalisme mulai pudar. Ia kemudian mencontohkan, saat pengibaran bendera Merah Putih, sebaiknya berhenti dahulu sebagai penghormatan.
“Ini malah banyak yang lewat-lewat aja. Ini yang harus kita perbaiki. kita harus bangga terhadap Merah Putih,” tandasnya.