Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis menaruh perhatian terhadap angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Kalimantan Timur. Khususnya Balikpapan dan Samarinda yang kian melonjak.
Tercatat pada 28 September 2022, dari 3.422 kasus DBD yang ditemukan di Kaltim. Kota Samarinda menempati posisi pertama tertinggi sebanyak 1.299 kasus, disusul Balikpapan diurutan kedua tertinggi kasus DBD. Menurut Ananda Emira Moeis kasus DBD perlu mendapat atensi Pemerintah Kabupaten/Kota yang mengalami peningkatan kasus DBD.
“Saat ini Samarinda dan Balikpapan sudah meningkat, maka pemerintah perlu mencari solusi dan memberikan perhatian lebih terhadap persoalan ini,” kata wanita yang akrab disapa Nanda itu, Selasa (18/10/2022).
Menurut Nanda, ada beberapa faktor menjadi penyebab penyakit DBD. Salah satunya curah hujan tinggi yang menyebabkan terjadinya genangan air. Sehingga, menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Selain itu, daya tahan tubuh lemah dan kebiasaan menggantung baju di kamar juga menjadi salah satu faktor seseorang rentan terkena penyakit DBD.
Nanda berpesan agar masyarakat membiasakan untuk selalu menyingkirkan, menutup, dan menguras benda-benda di rumah yang berpotensi menimbulkan genangan air. Seperti pot, drum, atau toren air sebelum hujan tiba, guna mencegah nyamuk berkembang biak dan menularkan penyakit.
“Di kamar mandi nggak boleh ada jentik-jentik, di kebun atau segala macam. Sampah juga harus dikubur, terutama yang basah. Intinya kan jangan sampai mereka berkembang biak terlalu berlebihan. Jadi, harus saling menjaga,” jelas Nanda.
Politisi PDI-Perjuangan itu juga mendorong pemerintah untuk selalu siap dan sigap terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
Masyarakat diminta kerap menggelar gotong royong. Pada dasarnya, Ananda Moeis meminta agar masyarakat menjaga diri. Artinya, menjaga rumah sendiri.
“Jangan lupa mengingatkan tetangga dan keluarga terdekat agar bisa menjaga diri. Intinya saling mengingatkan saja, karena semuanya dimulai dari situ dulu. Dimulai dari diri kita sendiri dan orang terdekat. Semoga kasus DBD segera turun, semoga yang sakit bisa lekas sembuh,” harap Nanda.
Ananda Moeis juga turut memberikan apresiasi pada semua pihak atas kinerja dan langkah cepat yang diambil permasalahan ini.
“Saya dengar ada beberapa wilayah yang berstatus pandemik di Samarinda. Alhamdulillah dari Puskesmas langsung turun untuk fogging,” sebutnya.
Nanda berpendapat, langkah dan upaya pemerintah harus diimbangi oleh masyarakat agar kasus DBD ini segera turun. “Intinya, butuh kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, pemerintah harus sigap dan masyarakatnya juga tetap menjaga,” harapnya.
“Tapi saya yakin, pemerintah kabupaten/kota bisa menangani masalah DBD ini. Saya yakin karena mereka cepat tanggap,” pungkasnya. (Adv)