Menu

Mode Gelap
Percepatan Penerapan SPBE, Diskominfo Kukar Launching Proper Lobiku Gelar Bimtek Sertifikasi TPP, Bupati Kukar Berharap Tidak Ada Lagi Desa Tertinggal Gelar Rakerkot, Wushu Samarinda Bahas Persiapan Porprov dan Program Regenerasi Atlit 56 tahun Jenderal Andap, Terus Berkarya Dan Berinovasi Pengukuhan PW KBB Jatim, Irianto Lambrie : Warga Banjar Harus Rakat, Kuat serta Bermartabat

DPRD Kota Samarinda · 5 Okt 2022 11:27 WITA ·

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Dorong Keterlibatan Semua Pihak Tangani Persoalan Stunting


 Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Dorong Keterlibatan Semua Pihak Tangani Persoalan Stunting Perbesar

Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti menghadiri acara Diseminasi dan Publikasi Hasil Pengukuran Data Stunting Tingkat Kota Samarinda yang digelar di Ruang Rapat Utama, Balaikota Samarinda, Selasa (04/10/2022).

Dikatakan Puji, Masalah stunting di Kota Samarinda turut menjadi perhatian khusus pihaknya di Komisi IV. Karenanya, butuh keseriusan dan kerja sama semua pihak dalam menangani persoalan ini.

“Masalah Stunting merupakan masalah yang sangat serius, oleh karena itu harus ditangani secara serius dan fokus,” ungkapnya.

Dijelaskan Puji, berdasarkan data stunting tahun 2021 ada 21,6 persen. Namun data tersebut bukan angka real. Karena ternyata hanya 37,1 persen yang dilakukan pengukuran dan penimbangan balita dari data entry 86,5 persen. Sehingga saat ini, sambungnya, perlu upaya semua pihak agar angka stunting bisa beranjak mengalami penurunan hingga sesuai keinginan presiden Jokowi yaitu di bawah angka 14 persen.

“Pencegahan stunting, bukan hanya tugas dari Dinkes semata. Seluruh stakeholder baik pemerintah, swasta, masyarakat, semuanya harus berkontribusi, harus fokus, terukur, kriteria-kriteria dan pencapaian harus sering kita publish,” paparnya.

Puji menilai, pencegahan, penanganan dan penurunan angka stunting di Kota Samarinda harus melalui keterlibatan para pemangku kepentingan dalam melakukan 8 aksi konferdensi. Salah satunya langkah pentingnya memperkuat peranan posyandu bagi masyarakat.

“Hambatannya ya kenapa ibu-ibu itu tidak membawa balitanya ke posyandu. Padahal terdapat 693 posyandu di Kota Samarinda. Maka perlu adanya sosialisasi pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya posyandu. Dalam hal ini membutuhkan peran RT, lurah, hingga camat. Ini berjenjang semuanya ya” urainya.

Selain itu, Puji menyebut, perlu adanya sosialisasi tentang usia ideal pernikahan sebagai langkah pencegahan berikutnya. Lalu, perlu adanya pengukuran HB bagi perempuan khususnya bagi remaja putri secara simultan.

“HB ini kan kaitannya dengan anemia. Kalau misalkan HB nya rendah di bawah 10, berarti harus diberi tablet penambah darah,” sebutnya.

Untuk itu, Ia pun berharap agar peningkatan sosialisasi persoalan stunting di Samarinda terus dilakukan, misalnya melalui mengikutsertakan di dalam kurikulum pendidikan, baik dari tingkat PAUD hingga tingkat SMP, bahkan sampai tingkat perguran tinggi. (Adv)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Terkait RKPD Tahun 2024, Anggota Komisi I DPRD Samarinda Nursobah Sampaikan Solusi Atasi Kemiskinan

6 Maret 2023 - 23:58 WITA

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Berharap Peningkatan SDM Pendidikan, Layanan Sosial Kemasyarakatan Serta Kesehatan di Tahun 2024 Semakin Meningkat

6 Maret 2023 - 23:42 WITA

Komisi III DPRD Samarinda Dorong TPS Dan TPA Berlakukan Pemisahan Jenis Sampah

6 Maret 2023 - 17:53 WITA

Dukung Samarinda Jadi Kota Layak Anak, Dewan Samarida Dorong Percepatan Realisasi Satu Kelurahan Satu Playground

6 Maret 2023 - 07:36 WITA

Dewan Samarinda Siap Perjuangkan Anggaran Guna Menunjang Persiapan Atlet Paralympic Samarinda

4 Maret 2023 - 07:39 WITA

Dewan Samarinda Godok Raperda Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga Segera Jadi Perda

3 Maret 2023 - 17:53 WITA

Trending di DPRD Kota Samarinda