Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati mengajak agar Dinas Kesehatan tidak lengah dan mengabaikan penyakit gagal ginjal akut tetapi memberikan penguatan kepada masyarakat jangan sampai menjadi gelisah.
Puji mengatakan penyebab penyakit gagal ginjal akut masih misterius. Apakah karena parasetamol cair, susu atau ada kaitannya dengan Covid-19.
“Saat ini masih belum menemukan pasti tetapi yang jelas kalau itu disebabkan karena obat maka Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah melakukan beberapa penelitian, kita tunggu saja,” kata Puji, Sabtu (29/10/2022).
Sambil menunggu proses seperti itu yang harus dilakukan saat ini yaitu upaya promotif. Promotif disini ialah sebuah upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan yang memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan.
“Dan upaya yang harus dilakukan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama. Harus saling memberikan pemahaman kepada masyarakat,” tutur Puji.
Mengambil contoh, Dinkes dalam upaya promotif menyampaikan bahwa orang tua kepada anak harus mencermati, kalau anak panas demam kemudian ada gejala batuk pilek atau muntah diare maka harus diwaspadai termasuk warna urinenya. Apakah pada saat sakit mereka mengeluarkan urine seperti biasa, maka mungkin memang itu hanya penyakit kelelahan.
“Tetapi kalau misalnya dia panas batuk muntah dan diare dikasi minum ternyata tidak kencing sampai dua jam setelah minum nah itu harus diwaspadai. Karena yang selama ini ditemukan itu ternyata anak-anak yang sampai dua jam tidak ada urine dan urinenya kuning, setelah diketahui ternyata ada indikasi,” ujar Puji
“Jadi upaya promotif yang harus diusahakan,” tandasnya. (Adv)