Kutai Timur – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Agiel Suwarno, menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Ke- 11.
Kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan itu berlangsung di Aula Desa Marah Haloq Kecamatan Telen Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sabtu (16/12/2023).
Nampak dalam kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan warga Desa Marah Haloq yang terdiri dari unsur tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta organisasi yang ada di Desa Marah Haloq. Sebagai narasumber Tata Tri Handoko dan Margiyono, sedangkan Marwan Effendi selaku moderator.
Dalam kegiatan ini Anggota DPRD Kaltim Agiel Suwarno menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting demi menjaga ketertiban, ketentraman dan kesejahteraan masyarakat Kaltim khususnya di Desa Marah Haloq
“Dengan menerapkan 4 Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), diharapkan bisa memperkuat rasa cinta tanah air serta meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan,” lanjutnya.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim ini, menjelaskan bahwa komitmen pencegahan radikalisme dan terorisme, merupakan salah satu upaya dalam pemantapan wawasan kebangsaan untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme di tengah masyarakat.
“Untuk itu, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya dalam pencegahan dan penyebaran paham radikalisme dan terorisme wilayah Kaltim khususnya di Kabupaten Kutim,” imbuhnya.
Ia pun menambahkan kegiatan ini sebagai sarana untuk memupuk nilai persatuan dan kesatuan di masyarakat.
“Hal ini, guna menjaga Persatuan dan Kesatuan di wilayah NKRI, sehingga masyarakat bisa menjalankan aktivitas dengan merasa aman, nyaman dan sejahtera,” ujar Agiel Suwarno selaku perwakilan masyarakat daerah pemilihan di Wilayah VI Kabupaten Kutim ini.
Anggota DORD Kaltim Dapil Bontang, Kutim Berau ini mengungkapkan rasa syukur, karena wilayah Indonesia khususnya di Kaltim merupakan wilayah yang kuat rasa persaudaraan dan persatuan, sehingga kondisi tetap kondusif.
Pria yang kerap disapa agiel itu pun membandingkan dengan negara lain yang memprihatinkan dikarenakan terjadinya peperangan, ia pun berharap agar masyarakat bijak dalam bermedia sosial
“Berbeda dengan negara lainnya, yang saat ini kondisi sangat memperihatinkan, karena perang saudara yang dapat menyebabkan rasa tidak aman bagi mereka, dan kita bisa lihat di beberapa media sosial, elektronik yang menampilkan kondisi dampak perang saudara,” lanjutnya.
Menurutnya, salah satu cara bersyukur adalah bersama-sama bergerak untuk mencegah paham terorisme dan radikalisme.
“Dan ini merupakan tanggung jawab kita bersama, agar wilayah kita tetap kondusif,” ucapnya.
“Hal ini, bukan hanya menjadi tugas dari Densus 88 dan bukan hanya tugas Pemerintah Daerah saja, namun menjadi tanggung jawab semua,” tuturnya.
Agiel Suwarno berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat memberikan kontribusi wawasan positif terkait dengan pemahaman menyikapi terorisme dan radikalisme.
“Dan berharap langkah kecil yang dilakukan secara dinamis, berkesinambungan dan berkelanjutan sebagai bagian dari menjaga Persatuan dan NKRI,” pungkasnya. (MND)
