kaltim.press, Samarinda – Banjir di ibu kota provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Samarinda masih terus menjadi persoalan utama. Perlu kerja keras dan kerja ekstra dari pemerintah kota (Pemkot) untuk mengatasi banjir sebab daerah berjuluk kota Tepian tersebut merupakan Kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Berkaitan dengan persoalan tersebut, Anggota DPRD Samarinda, Syamsuddin menilai ada 3 penyebab utama banjir di Kota Tepian kenapa terjadi. Ia menyebut diantaranya, pertambangan batu bara, galian C dan proyek lahan alokasi perumahan.
“Ketiga ini menjadi penyebab utamanya nya jelas tambang mengalirkan air ketika hujan deras, galian C penyebab dangkalnya drainase Karena Lumpur dan pasir, perumahan menjadi penghilang area resapan air dan penampung air yang tidak memenuhi kapasitas,” ujarnya Rabu, (01/02/2023).
Ia menambahkan, hal ini juga kurangnya pengawasan dari Dinas terkait terhadap aktivitas proyek tersebut.
“Ya perlu meningkatkan pengawasan, bagaimana AMDAL nya, apa sudah layak dan memenuhi syarat, lalu bagaimana setiap perumahan, apa sudah memiliki penampung air yang memenuhi kapasitas. Hal itu harus perhatikan,” jelasnya.
Bahkan Ia menuturkan, kepada seluruh elemen masyarakat untuk ikut mengawasi. Mengingat, persoalan lingkungan tidak boleh dianggap remeh, perlu kesadaran masyarakat secara seksama.
“Pemerintah dan masyarakat harus ikut mengawasi, sebab dampak dari itu semua sangat besar dan merugikan kita semua,” tutupnya. (Har/Adv/DPRD Samarinda)