Tenggarong – Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar terus berupaya dalam mengentaskan kasus stunting di Kukar.
Kepala Dinkes Kukar, Martina Yulianti mengatakan bahwa jika kasus stunting tak diberantas maka akan berdampak negatif bagi anak pengidap stunting. Seperti, malnutrisi usia dini akan menyebabkan stunting dan beberapa kondisi, seperti IQ lebih rendah sampai 11 poin. Lalu, moralitas bayi hingga empat kali lipat.
Martina Yulianti mengungkapkan bahwa hal itu nantinya akan berdampak pada penurunan Gross Domestic Product (GDP) yang menjadi indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu negara.
“Hal ini jika tidak diatasi maka akan berdampak pada kecenderungan arah pertumbuhan, yang juga sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,” ucap Yulianti, Rabu (10/5/2023).
Yulianti menilai bahwa, penting bagi orang tua untuk mengetahui pentingnya penanganan dan pencegahan stunting. Salah satunya dapat dilakukan dengan pemantauan tumbuh kembang atau pengukuran dan penimbangan balita di pos layanan terpadu (posyandu).
“Kader posyandu akan melakukan penimbangan berat badan dan tinggi badan, hingga dilakukan pencegahan dengan pemberian asupan gizi yang cukup,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo Kukar)