kaltim.press, Kutai Kartanegara – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun mendampingi Badan Musyawarah (Banmus) dalam rangka kunjungan kerja ke DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk studi banding terkait dengan Penjadwalan Kegiatan Anggota DPRD. Lawatan ini berlangsung selama 3 hari, 17-19 Januari 2023.
“Kita banyak berdialog mengenai hubungan legislatif dan eksekutif, bagaimana ketegasan DPRD DIY kepada eksekutif dalam melaksanakan Agenda kegiatan pembahasan APBD sesuai dengan kesepakatan, penyusunan rencana kerja tahunan dari seluruh rencana kerja alat kelengkapan DPRD. Pembahas jadwalnya dan Rapat Pimpinan diagendakan dalam rapat Banmus,” ungkapnya, Sabtu (23/01/2023).
Bendahara DPD PDI Perjuangan Kaltim ini menjelaskan, pembentukan relasi yang harmonis antara sekretariat dewan beserta anggota dewan, menjadi sangat penting. Guna menjalankan kegiatan kerja yang selaras, lancar, dan sesuai dengan payung Hukum yang ada.
Rapat secara rutin dilakukan terbuka dan saling mencapai solusi terbaik kepentingan bersama. Ini sebagai kunci kelancaran program kerja anggota, sehingga program dapat dirasakan masyarakat secara intens tanpa kendala berarti.
“Program Kunjungan Dapil (Kundapil) yang dilaksanakan DPRD DIY sangat bagus. Langsung menyasar masyarakat sampai tingkat RT ,sehingga dapat mendengar langsung aspirasi dari bawah,” terangnya.
“Dalam hal penyusunan jadwal Kundapil Anggota Dewan DPRD DIY tidak merubah kegiatan kedewanan,” imbuhnya.
Selanjutnya Politisi partai PDIP ini menjelaskan, DPRD DIY jika ada hal yang dinilai penting dan mendesak, maka Badan Musyawarah dapat dilakukan perubahan oleh Pimpinan DPRD langsung. Dengan kesepakatan tanpa melakukan rapat Badan Musyawarah.
Selain itu, Samsun menyebut, ada beberapa kegiatan-kegiatan yang perlu disingkronisasi di Kaltim dengan mengacu pada pengetahuan serta pengalaman-pengalaman di DPRD provinsi lain. Misalnya terkait kunjungan kerja dapil dan sosbang yang belum teragendakan dan sementara untuk sosper sendiri sudah teragendakan.
“Ya, kalau Sosper di daerah sana 4 kali sementara di Kaltim hanya 1 kali dalam sebulan,” tutupnya. (Adv)