Kutai Kartanegara – Kepemimpinan atau leadership yang paling tinggi itu adalah ilmu pengaruh, yakni memengaruhi orang dengan contoh, tauladan, sikap kita sebagai seorang pemimpin. Hal ini diutarakan Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun saat menjadi narasumber pada pelatihan kepemimpinan untuk seluruh Ketua RT, lembaga masyarakat, dan tokoh masyarakat se-Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, bertempat di Kaltim Park, Pantai Kuala Samboja, Selasa (27/12/2022).
Dengan mengusung tema ‘Kepemimpinan Adalah Kapasitas Menerjemahkan Visi Pemerintah’, politisi PDI Perjuangan ini dalam penyampaian materinya juga melakukan simulasi bagaimana perilaku yang dicontohkan, secara otomatis diikuti oleh orang lain tanpa dipaksa. Dibanding dengan kata-kata yang diucapkan.
“Ini membuktikan, tauladan atau contoh yang diberikan, akan mudah diterima dan dapat mempengaruhi. Inilah kepemimpinan yang kita perlukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Samsun menerangkan, seorang TNI, Polri, pemimpinnya dihormati karena ada rantai komando dan karena ada kekuasaan yang diberikan. Contoh lain, ada di perusahaan, manager diikuti karena ada hukuman/pemecatan. Jika tidak melakukan perintah pimpinannya maka akan diberikan sanksi atau hukuman.
“Berbeda dengan para ketua RT, sebagai perpanjangan pemerintah, kehadirannya selalu diperlukan. Seperti saat gotong royong, tanpa ditakut-takuti, tanpa ada iming-iming dibayar, seluruh warga ikut suka rela gotong royong. Ini karena sosok RT, yang juga ikut gotong royong, mencontohkan, pegang arit, terdepan bersihkan lingkungan. Itu yang membuat ramai,” terang Samsun.
“Kalau Pak RTnya diam saja, tidak membersamai warganya, bisa sepi kegiatannya,” sambungnya.
Untuk itu, Bendahara DPD PDI Perjuangan Kaltim ini menilai, peran serta kepemimpinan para ketua RT sudah tak diragukan lagi dalam membantu warga yang dipimpinnya.
“Ada yang telah menjadi ketua RT selama 10 tahun, ada yang belasan tahun. Memimpin warganya, menjadi pemecah masalah di lingkungannya,” ungkap Samsun.
Dalam kegiatan ini, di akhir penyampaian materi, secara bergantian, Ketua RT dari RT 01 sampai RT 16 mempraktekkan, sebagai pemimpin berbicara ke warganya. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan soft skill komunikasi. Agar para ketua RT mampu menerjemahkan visi misi pemerintahan, sampai keseluruh lapisan masyarakat.