Samarinda – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan peringatan hari lahir Pancasila yang telah ditetapkan pada tanggal 1 Juni merupakan salah satu hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Hal itu tercatat jelas dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016.
Menurut Bendahara DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun, Presiden Joko Widodo telah meluruskan sejarah karena telah menetapkan hari lahir Pancasila.
Pasalnya apabila menilik kembali sejarah dan perjalanan Pancasila pada zaman Orde Baru, telah terjadi pembelokan sejarah yang cukup panjang. Mengapa demikian, karena awalnya Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni itu tidak mendapat pengakuan.
Namun semua berubah sejak PDI Perjuangan memenangkan kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Saat itu, Presiden Joko Widodo mengembalikan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Maka, tak heran jika tanggal 1 Juni memiliki makna yang mendalam dan sangat berarti bagi PDI Perjuangan.
Kendati demikian, Muhammad Samsun tidak ingin jika masyarakat menilai bahwa tanggal 1 Juni itu milik PDI Perjuangan. Lebih daripada itu, peringatan hari lahir Pancasila merupakan bentuk penghormatan pemerintah terhadap Pancasila sebagai salah satu falsafah negara.
“Pancasila 1 Juni bukan hanya milik kami, PDI Perjuangan. Pancasila bukan hanya sekedar jargon-jargon yang kerap dikumandangkan PDI Perjuangan. Sebab sekarang sudah menjadi keputusan Nasional yang harus dilaksanakan seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya, saat menjadi inspektur upacara (irup) Hari Lahir Pancasila mewakili Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim Safaruddin.
Menurutnya, penetapan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni adalah hasil perjuangan semua pihak serta sebagai bukti kemenangan yang diraih oleh para pejuang dan bangsa Indonesia. Sehingga, Pancasila bagian dari sejarah yang tidak bisa dilupakan.
“PDI Perjuangan selalu yakin, Pancasila lahir dan pertama kali ditemukan Ir Soekarno yang saat itu merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Alhamdulillah, kita mengembalikan sejarah itu, Pancasila lahir pada 1 Juni 1945,” jelasnya, Kamis (1/6/2023).
Di Hari Lahirnya Pancasila ini, PDI Perjuangan mengajak seluruh rakyat untuk bersama-sama mengenang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Seperti yang sering kali diucapkan Bung Karno pada bangsa Indonesia, yakni ‘Jas Merah’.
“Artinya ‘Jangan Melupakan Sejarah’, bahwa sejarahnya Pancasila itu dicetuskan pertama kali di dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 oleh Bung Karno. Saat itu, Bung Karno menyampaikan konsep gagasan negara kita untuk Merdeka,” tegasnya, di Halaman Kantor DPD PDI Perjuangan Kaltim jalan A. Wahab Syahranie, Samarinda.
Maksud daripada Pancasila sebagai landasan Negara Indonesia, yaitu bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke harus dipersatukan dalam bingkai besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Meskipun di Indonesia ini ada beribu-ribu macam suku bangsa, berbagai agama, etnik dan budaya. Namun kita ini tetap satu yang tak terpisahkan dan harus dipersatukan, hingga akhirnya kita ini menjadi NKRI,” paparnya.
Pancasila adalah asas negara yang meliputi lima sila dan itu tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Oleh karenanya kata Muhammad Samsun, bangsa Indonesia harus paham betapa pentingnya kehadiran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Jadi ini tugas kita semua sebagai generasi yang memang memahami tentang sejarah itu, mari kita sosialisasikan dan terus gelorakan nilai-nilai Pancasila kepada seluruh rakyat Indonesia. Supaya mereka mengamalkan betul-betul Pancasila ini secara utuh dan kaffah,” harapnya.