Kaltim.press – Perusahaan konsultan politik Charta Politika Indonesia melakukan survei tentang preferensi sosial dan politik masyarakat Kalimantan Timur tahun 2022.
Survei tersebut dilaksanakan dalam periode 28 September 2022 – 4 Oktober 2022.
Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka (face to face interview) dan metode sampling (multistage random sampling). Jumlah sampel 800 dengan margin of error 3,46 persen.
Adapun kriteria responden minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Wilayah survei meliputi seluruh kelurahan/desa di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Untuk Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur atau Pilgub Kaltim, Hasil survei terbaru Charta Politika Indonesia ini menempatkan nama Andi Harun tertinggi, mengungguli Isran Noor dalam tingkat keterpilihan (elektabilitas).
Melansir dari TribunKaltim.co, Jumat (21/10/2022), ada sembilan nama dalam daftar elektabilitas Pilgub Kaltim.
Responden mendapat pertanyaan, “Seandainya pemilihan Gubernur Kalimantan Timur dilaksanakan hari ini siapakah yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih dari nama-nama di bawah ini?”.
Hasilnya, nama Andi Harun yang saat ini menjabat Walikota Samarinda menjadi pilihan tertinggi responden dengan 30,3 persen pada pertanyaan semi terbuka calon gubernur.
Di bawah Andi Harun, ada nama Isran Noor yang saat ini menjabat Gubernur Kaltim dengan raihan 18,9 persen. Kemudian Hadi Mulyadi yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Kaltim dengan 13,1 persen.
Lalu, ada nama Rizal Effendi (mantan walikota Balikpapan) dengan 7,8 persen, Rudi Mas’ud (Anggota DPR RI) 7,6 persen, Fahmi Fadli (Bupati Paser) 2,4 persen, Basri Rase (Walikota Bontang) 2,4 persen, Ardiansyah Sulaiman (Bupati Kutai Timur) 1,1 persen, dan Safaruddin (Anggota DPR RI) dengan raihan 0,9 persen.
Sebanyak 0,8 persen memilih lainnya dan 14,9 persen menjawab tidak tahu atau tidak memberikan jawaban sama sekali.
Hasil survei juga merilis kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin.
Hasilnya tergolong rendah, berada di bawah angka 60 persen. Kemudian kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di Kalimantan Timur juga terbilang rendah, berada di bawah angka 60 persen.
Meski begitu, tingkat pengetahuan masyarakat Kaltim tentang Pemilu 2024 sudah berada atas 60 persen yang menyatakan tahu
Hasil survei juga merilis kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin. Hasilnya tergolong rendah, berada di bawah angka 60 persen.
Kemudian kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di Kalimantan Timur juga terbilang rendah, berada di bawah angka 60 persen.
Meski begitu, tingkat pengetahuan masyarakat Kaltim tentang Pemilu 2024 sudah berada atas 60 persen yang menyatakan tahu.
Hal ini mengindikasikan sosialisasi mengenai Pemilu 2024 sudah mulai merata di wilayah ini.
Survei terbaru Charta Politika Indonesia di Kalimantan Timur juga merilis daftar elektabitas calon presiden untuk Pemilu.
Pada simulasi 10 nama capres, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi, unggul tipis di atas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Sementara pada simulasi elektabilitas calon wakil presiden, nama Sandiaga Uno (22,5 persen) menjadi pilihan tertinggi responden di Kaltim.
Elektabilitas Capres di Kaltim:
Ganjar Pranowo – 26,6 persen
Anies Baswedan – 25,3 persen
Prabowo Subianto – 23,8 persen
Agus Harimurti Yudhoyono – 3,8 persen
Sandiaga Uno – 3,0 persen
Puan Maharani – 2,5 persen
Ridwan Kamil – 1,8 persen
Erick Thohir – 0,9 persen
Airlangga Hartarto – 0,5 persen
Khofifah Indar Parawansa – 0,1 persen
Tidak Tahu/Tidak Jawab – 11,9 persen
Elektabilitas Cawapres di Kaltim:
Sandiaga Uno – 22,5 persen
Agus Harimurti Yudhoyono – 15,9 persen
Ridwan Kamil – 11,3 persen
Andika Perkasa – 5,5 persen
Erick Thohir – 3,6 persen
Basuki Tjahaja Purnama – 2,6 persen
Muhaimin Iskandar – 2,5 persen
Puan Maharani – 2,3 persen
Mahfud MD – 1,9 persen
Airlangga Hartarto – 1,6 persen
Susi Pudjiastuti – 1,4 persen
Nadiem Makarim – 0,9 persen
Luhut Binsar Pandjaitan – 0,9 persen
Gatot Nurmantyo – 0,8 persen
Khofifah Indar Parawansa – 0,5 persen
Tri Rismaharini – 0,4 persen
Budi Gunawan – 0,4 persen
Sri Mulyani – 0,3 persen
Salim Segaf Al-Jufri – 0,3 persen
Moeldoko – 0,3 persen
Anis Matta – 0,3 persen
Zulkifli Hasan – 0,1 persen
Bima Arya Sugiarto – 0,1 persen
Tidak Tahu/Tidak Jawab – 24,0 persen.