Menu

Mode Gelap
Percepatan Penerapan SPBE, Diskominfo Kukar Launching Proper Lobiku Gelar Bimtek Sertifikasi TPP, Bupati Kukar Berharap Tidak Ada Lagi Desa Tertinggal Gelar Rakerkot, Wushu Samarinda Bahas Persiapan Porprov dan Program Regenerasi Atlit 56 tahun Jenderal Andap, Terus Berkarya Dan Berinovasi Pengukuhan PW KBB Jatim, Irianto Lambrie : Warga Banjar Harus Rakat, Kuat serta Bermartabat

Pemkot Samarinda · 11 Mar 2023 16:12 WITA ·

Pemkot Samarinda Optimis Tahun 2024 Angka Stunting Turun 11 Persen


 Pemkot Samarinda Optimis Tahun 2024 Angka Stunting Turun 11 Persen Perbesar

Samarinda – Hingga kini kasus stunting masih menjafi sorotan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Berbagi upaya pun telah dilakukan, seperti contohnya memberikan edukasi pencegahan stunting pada remaja yang ada di Kota Tepian.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr. Siti Nurriyatus Zahrah.

Dr Siti mengatakan bahwa dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, maka pencegahan dan penekanan angka stunting dapat lebih maksimal.

Misalnya saja, pendidikan betapa pentingnya menjaga kondisi anemia pada remaja. Sebab, stunting ini ada kaitannya dan berhubungan dengan anemia. Sementara, anemia dapat terjadi pada semua siklus kehidupan, mulai dari remaja

“Mereka harus diberi pendidikan atau edukasi tentang pengaruh anemia. Kasih pemahaman jika anemia dapat menyebabkan kehamilan yang tidak sehat, keguguran bahkan pendarahan,” ungkapnya.

Maka, tindakan pencegahan stunting yang diambil pemerintah terhadap kelompok remaja sangat penting dilakukan. Tujuannya, agar mencapai target penurunan stunting nasional dan daerah.

Selain memberikan edukasi para remaja, edukasi juga akan menyasar kelompok pasangan muda, termasuk imbauan untuk tidak merokok. Alasannya, rokok tersebut dikhawatirkan berpengaruh pada sistem reproduksi, kualitas sperma dan kehamilan para ibu muda.

Secara khusus, ia mengingatkan pasangan muda agar bisa menahan diri untuk menunda kehamilan menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan. Termasuk dengan pemberian ASI eksklusif.

“Boleh menikah asal jangan hamil dulu, kalau bisa pakailah KB, karena belum usia produktif. Termasuk rajin-rajin ke posyandu,” pintanya.

Kemudian, edukasi juga akan diberikan kepada ibu hamil. Sosialisasi yang akan diberikan pun berkaitan dengan asupan gizi. Lalu, terkait bahaya jika terdampak infeksi yang dapat mengganggu proses kehamilan.

“Saya yakin, pengaruh pendidikan yang diberikan ini sangat penting terhadap upaya menekan laju peningkatan kasus stunting di Kota Samarinda,” tegasnya.

Saat ini, Pemerintah Kota Samarinda telah menargetkan penurunan kasus stunting menjadi 11 persen di tahun 2024. Target ini lebih rendah daripada yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo. Orang nomor satu Indonesia itu menargetkan agar kasus stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

“Secara nasional, target penurunan angka stunting di tahun 2024 harus mencapai 14 persen. Sementara, di tahun 2030 harus nol persen. Samarinda sendiri memiliki target penurunan angka stunting hingga 11 persen di tahun 2024” pungkasnya. (Adv/Pemkot Samarinda)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

PKK Samarinda Berikan Ratusan Paket Sembako Dan Uang Tunai ke Anak Yatim dan Kaum Dhuafa

18 April 2023 - 02:52 WITA

Tekan Inflasi, Walikota Samarinda Distribusikan Beras Gratis Kepada 922 KK

4 April 2023 - 18:09 WITA

Andi Harun Resmikan Sejumlah Fasilitas Penunjang Pelayanan WBP di Lapas Samarinda

20 Maret 2023 - 20:56 WITA

Andi Harun Sebut Akan Siapkan 9 Hektare Untuk Relokasi Lapas Samarinda

20 Maret 2023 - 19:02 WITA

Wali Kota Samarinda dan Sejumlah Pakar Gelar Diskusi, Bahas Rencana Samarinda Bebas Zona Tambang Tahun 2026

20 Maret 2023 - 09:43 WITA

Andi Harun Resmi Pimpin IPSI Kaltim Masa Periode 2022-2026

18 Maret 2023 - 23:45 WITA

Trending di Pemkot Samarinda