Samarinda – Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso mengatakan bahwa saat ini pihaknya tak lagi beefokus kepada perlombaan saja dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat.
Sebab dirinya hanya ingin memfokuskan pada bagaimana cara pembina sekolah yakni Kepala Sekolah hingga guru untuk menciptakan sekolah yang sehat. Juga mengusulkan pengurus Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) mendapat pembinaan.
Ia mengungkapkan bahwa lomba-lomba kebersihan sekolah efeknya hanya sementara. Setelah lomba selesai maka selesai pula lingkungan sehat dan bersih dari sampah.
“UKS sekolah sehat itu nggak mau seperti dahulu pendekatannya lomba-lomba. Semua kepala sekolah bersemangat, tapi abis lomba, selesai. Memang kuncinya adalah pembinaan,” kata Rusmadi saat ditemui di SD Fastabiqul Khairat Jalan AW Syahranie Samarinda Kalimantan Timur, Kamis (16/3/2023).
Meski menurutnya, memang agak memerlukan energi lebih pada pembinaan. Karena banyaknya intensitas kunjungan.
Namun, Pemkot Samarinda telah menunjukan hasil yang signifikan.
Diketahui dari capaian UKS/M pada 2021 tercatat ada 623 sekolah di Kota Samarinda yang tergolong pada stratifikasi minimum atau 83 persen dari jumlah keseluruhan sekolah di Samarinda.
Kemudian pada 2022 sekolah yang berada pada stratifikasi minimum mengalami penurunan hingga hanya ada 127 Sekolah dan pada 2023 berjalan hanya menyisakan 16 sekolah.
Tentu saja indikator stratifikasi itu ini adalah terkait sampah, air bersih, toilet, kantin, suasana kelas, dan suasana lingkungan.
“Jadi yang paling penting untuk tugas-tugas seperti kebersihan, masalah sampah ini sebenarnya persoalan aksi saja, nggak kita untuk berbuat,” pungkasnya. (Adv/Pemkot Smd)